Sabtu, 12 September 2015

Dua lembar Kertas Usang dan 100 Mimpi

Aku sangat berterima kasih sekali  buat Mas Danang A.Prabowo,kak ervina maulida,pujiati sari,asep casmana  yang telah berhasil menghipnotis saya baik melalui video pembuat jejaknya maupun tulisan2-tulisan yang mereka tulis di blognya. Hmmm, subhanallah…sungguh luar biasa. Tepat hari sabtu tanggal 14 mei 2011 setelah pemberian vidio motivasi dari guru sma aku dulu sebut saja namanya ibuk wydia limra seorang guru yang baik,tegas dengan penampilan kerudung panjang,memakai rok,baju dengan lengan panjang dan mengenakan kaos kaiki pada saat itu ibuk widya memberikan aku dan teman-teman ku sebuah vidio yang berisikan seorang mahasiswa ipb dengan segala mimpi-mimpi nya.aku termenung sejenak dan aku pun mengucap asmah allah swt pada saat itu,aku pun nangis dan semangat ku semakin mengebu-gebu tidak karuan. aku pun mulai menyusun jejak-jejakku juga seperti yang ku lihat di video itu. Alhasil ada 100 mimpi yang kutuliskan pada 2 lembar kertas usangku. Nggak dipungkiri berbagai celaan, remehan,Cemoohan dari saudara dan saudari kandungku  dan teman-temanku tentang mimpi-mimpiku itu. Aku memang udah siap mental kok, jika diperlakukan seperti itu, coz aku udah dapetin ilmunya dari Mas Danang. (Lihat aja nanti kawan… mimpi-mimpiku itu nantinya akan terwujud. Insya Allah amin…

 inilah kisahku seorang siswa sma yang dulu nya malas untuk belajar tidak menyangka bisa kuliah dengan keterbatasan ekonomi,sebut saja nama ibuku yarmida sosok ibu yang telah mendidikku menjadi orang yang mandiri,seorang ibu yang telah mengajarkan untuk tidak bergantung dan membebankan orang lain.ibuku penjuang lontong di pagi hari nya dan di sore harinya ibuku menjual nasi.dengan keteguhan hatinya,kesabarannya ia rela banting tulang untuk memberikan aku kebahagiaan dan membayar uang kuliah ku,ia rela ketika uangku belum cukup untuk membayar uang ujian ia rela berpanas-panasan untuk mencarikan aku pinjaman bayar uang ujian.ketika itu dengan mata yang bergenang air mata aku berkata kepadanya"ibu selvi kekurangan uang untuk bayar uang ujian" ibuku langsung memeluk ku seketika ia berkata kepadaku"jangan cemas nak"ibu akan membantu kalaw iitu untuk kebaikanmu nak
aku pun menangis pada saat itu aku tidak bisa berucap apa-apa.
dengan kesungguhan hati aku bertekad dengan mimpi-mimpi ku itu bahwa aku akan membahagiakan kedua orang tua ku :) itulah rasa terimakasihku kepada mereka.dengan keyakinan aku tulis kan dan aku pandang mimpi-mimpi itu aku percaya bahwa Allah Swt akan mengabulkan mimpi-mimpi aku itu,aku percaya Allah maha besar.

inilah 100 mimpi-mimpi yang satu persatu telah menjadi kenyataan
1. ingin menjadi anak soleha
2. ingin mendapatkan beasiswa di kampus
3. ingin mendapatkan nilai bagus di kampus
4. ingin menjadi mahasiswa berprestasi
5.ingin menjadi mahasiswa lulusan terbaik
6.ingin mendapatkan nilai ipk 4.00
7. ingin mendapatkan beasiswa ke jepang
8. ingin pergi kemesir gratis
9.ingin naik peasawat gratis
10.ingin naik kereta api gratis
11. ingin pergi kejakarta gratis
12. ingin mengundang trainer dan motivator yang berasal dari sumatra barat
 13. ingin pergi umroh bersama kedua orang tua
14. ingin menaikkan haji kedua orang tua
15. ingin menulis buku dan cepat terbit
16. ingin menulis jurnal dikampus gratis
17. ingin menang dalam lomba menulis
18. ingin jadi motivator termuda
19. ingin jadi trainer termuda
20. ingin jadi guru,dosen
21. ingin melanjutkan s2 ke luar negri gratis
22.ingin melanjutkan s3 ke luar negri gratis
23. ingin ikut lomba karya tulis ilmiah
24. ingin ikut lomba menulis cerpen
25. ingin ikut lomba mtq kecamatan mandau
26. ingin ikut kursus pelatihan training
27. ingin buat rumah singgah untuk anak jalanan
28. ingin tampil didepan sebagai pembicara
29. ingin jadi ketua ( lembaga dakwah di kampus )
30. ingin bisa menghafal al-quran 4 juz
31. ingin mendapatkan piala yang banyak dari perlombaan
32. ingin sekali ikut liqok,halaqoh,pengajian
33. ingin punya sepeda keranjang gratis
34. ingin sekali berceramah di depan orang banyak
35.ingin punya bisnis sendiri tentang motivasi
36. ingin sekali menjadi penyiar radio
37. ingin sekali masuk tv sebagai bintang tamu
38. ingin sekali jadi narasumber di radio
39. ingin sekali tampil sebagai pembicara di acara training,seminar dikampus dan dimanapun
40. ingin menjadi wakil ketua bem ( badan eksekutiv mahasiswa )
41. ingin sekali menjadi anggota bem
42. ingin sekali menolong kedua orang tua
43. ingin cepat mendapatkan pekerjaan lagi
44. ingin menjadi orang sukses di dunia dan di akhirat
45. ingin sekali menabung uang untuk kedua orang tua
46.ingin bisa lancar bahsa inggris
47. ingin bisa lancar bahasa arab
48. ingin ikut kursus bahasa  inggris gratis
49. ingin kut lomba tausyah
50. ingin melihat ka'bah
51. ingin punya blog sendiri
52. ingin pergi kesalah satu universitas di madinah gratis
53. ingin kut lomba puisi
54. ingin belajar keluar negri gratis
55. ingin khilafah cepat tegak kembali
56. ingin jalan-jalan keluar negri gratis
57. ingin enjadi mahasiswa yang terbaik di dalam kelas
58. ingin menjadi pengemban dakwah syariah dan khilafah
59. ingin naik gunung dan mentancapkan bendera ar-royah di gunung fuji jepang
60. 2015 ingin buku cepat terbit
61. ingin pergi kebandung belajar public speaking di ganesha public speaking dan prana persada
62. ingin pergi ke eropa gratis
63. ingin penulisan skripsi jadi yang terbaik
64. khatam al-quran minamal 40 kali
64. punya suami yang soleh,pengemban dakwah,taat kepada allah,istri dan mertua
65. ipk kelulusan diatas 3,6 max 3,5 tahun
66. minimal kuliah s2,max s3
67. menjaga sholat 5 qwaktu
68. menjaga puasa senin kamis
69. ingin gencar dakwah
70. semester 6,7,8 ip,ipk harus lebih tinggi dari syifa dan fitriana
71. ingin pede di depan umum
72. diwisuda di stai hw duri harus menjadi lulusan comloude
73. menjadikan kegagalan sebagai awal dari keberhaislan
74. ingin menjadi penulis terkenal dan berguna untuk orang banyak


Tak,bisa hati ini bercup apa-apa yang ada satu kata yang keluar Alhamdulilah dari 100 mimpi-mimpi yang ku tulis ini dari beberapa nya telah menjadi kenyataan no 12 ingin mengundang trainer dan motivator yang berasal dari sumatra barat Alhamdulilah terwujud yaitu seorang trainer yang bersal dari sumatra barat yang bernama phobi kevin telah bekerja sama dengan ku.aku mengundangnya kekampus ku acara pelatihan public speaking.saat itu aku tidak menyangka semua nya begitu mudah bagiku atas izin Allah Swt.dan mimpi ku yang ke 17 ingin menang dalam lomba menulis Alhamdulilah Allah mempermudahkan ku untuk menang di perlombaan menulis di penerbit gaul fresh alhamdulilah saat itu aku di posisi pemenang 2 terbanyak.aku tidak tau lagi pada saat itu,aku mengis dan bersujud.semua keluarga ku berasa bahagia pada saat itu terutama mama ku :) dan mimpi yang ke 18 ingin jadi motivator alhamdulilah terwujud di saat aku kkn dan menjadi pembicara di sma 1 rantau kopar,dan juga sd senter 052 tempat aku sekolah dan menimba ilmu dulu dan alhamdulilah juga aku diamanahkan menjadi pembicara di class of kidss kota duri.


masih banyak lagi mimpi-mimpi yang ingin ku gapai
kuucapkan terimaksih kepada Allah swt atas nikmat dan barokahnya,terimksh kepada kedua orang tua ku yang telah berkorban dan kasih sayangnya,terimaksh kepada guru ku yang telah memberikan motivasi kepadaku,terimakasih kepada kakak-kakaku,adikku yang telah mencintaiku dan terimakasih kepada kakak-kakak halaqoh dan musrifahku yang telah mendidikku di jalan yang benar.:)


Selamat Berjuang!!!




Nih, salah satu tulisan Mas Danang yang telah menghipnotisku hingga aku bangkit kembali untuk berani bermimpi besar. Dibaca ya…
Masih teringat jelas bagaimana aku menuliskan kalimat-kalimat itu pada dua lembar kertas buram setelah tiba di kamar asrama Tingkat Persiapan Bersama di IPB sore itu. Baru saja  DKM Al Hurriyah usai menyelenggarakan acara Achievement Motivation Trainer (AMT) dengan menghadirkan seorang pembicara yang sangat luar biasa, Ustadz Aris Ahmad Jaya. Sosok yang di kemudian hari banyak menginspirasiku mencapai hal-hal menakjubkan yang semula hanya terlintas di mimpi belaka.
Untuk kesekian kalinya aku dibuat begitu takjub dengan penampilan dan materi motivasi yang diberikannya.
“Banyak orang yang memiliki mimpi, namun mimpinya itu akhirnya tetap menjadi impian dan khayalan belaka. Alasannya adalah karena mereka menuliskan mimpi-mimpi mereka di dalam ingatan saja. Padahal ingatan manusia itu terbatas. Akibatnya kebanyakan dari mereka itu lupa dengan mimpinya. Dan ketika ingat kembali, waktu mereka telah habis. Dan hanya penyesalan yang dirasa.”
Demikian kurang lebih kata-kata yang beliau sampaikan sebagai pembuka materi beriringan dengan tampilan slide di layar dan backsound yang sangat menawan. Kemudian dengan setengah menghentak beliau berteriak!
“Ubah! Ubah cara pandang anda! Ubah bagaimana anda menuliskan mimpi-mimpi anda. Jangan tulis dalam ingatan anda yang terbatas, karena hal itu ibarat anda menulis di atas pasir. Ketika angin bertiup, hilanglah tulisan itu. Tuliskan secara nyata. Di atas kertas. Tuliskan mimpi-mimpi anda di atasnya. Tempatkan dimana anda akan sering melihatnya. Jika anda ragu… tulis saja 100 target yang ingin anda capai selama di IPB!”
Alunan backsound dari speaker yang memainkan musik instrumental gubahan komponis terkenal Jepang, Kitaro berjudul Koi itu seolah turut menyihir kata-kata yang beliau ucapkan hingga mampu merasuk ke dalam dada setiap peserta yang hadir. Masing-masing peserta seolah tersihir oleh suasana. Semuanya khusyuk mendengarkan kata demi kata dari Sang Trainer, termasuk diriku yang dengan serius mencatat kata-kata tersebut dalam buku catatan.
“…dan nanti anda akan lihat. Bagaimana luar biasanya Allah mewujudkan setiap mimpi-mimpi itu, jauh lebih luar biasa daripada yang bisa anda bayangkan… tuliskan segera, dan suatu hari yang akan anda lihat dari tulisan anda itu hanyalah coretan-coretan. Coretan karena anda telah mencapainya…”
Dan itulah yang aku lakukan. Di atas dua lembar kertas buram itulah aku menuliskannya. 100 target. Target-target sederhana hingga impian-impianku, tanpa banyak berpikir rumit, aku benar-benar menuliskan apa yang terlintas di pikiranku saat itu, seperti yang Ustadz Aris katakan waktu itu. Dan jadilah, 100 target itu. Aku tempel di pintu lemari bajuku hingga setiap saat aku bisa melihatnya. Ada kepuasan tersendiri ketika melihatnya. Namun tak sedikit juga yang berkomentar setiap kali melihat target-target yang tertulis di sana.
Buat apa Nang kamu nulis repot-repot begitu”. “Sombong banget sih lo…” atau bahkan dengan nada meremehkan “Udah Nang, ini mah bukan lagi zamannya untuk bermimpi. Realistis sedikitlah
Setelah begitu banyak komentar, akhirnya aku melepas dua lembar kertas itu dan memindahkannya di atas tempat tidurku hingga setiap akan tidur atau bangun pagi aku bisa melihatnya. Setidaknya komentar-komentar itu tak lagi terdengar setelah itu.
Aku baru benar-benar menyadari bahwa dua lembar kertas itu kini sudah begitu usangnya… usang oleh berbagai macam coretan-coretan di atasnya, dan usang oleh keringat di tanganku setiap kali memegangnya. Tapi yang pasti… kini setiap aku melihatnya kembali yang bisa aku katakan adalah: “Subhanallah…Luar biasa…”
Apa yang aku tuliskan di atas dua lembar kertas itu, yang dahulu begitu banyak orang yang mencemooh dan meremehkannya… kini… satu persatu tanpa aku sadari benar-benar terwujud. Dan benar… seberapapun luar biasanya rencana dan kalimat yang kutuliskan di atasnya… rencana Allah jauh lebih luar biasa, persis seperti yang dikatakan Ustadz Aris waktu itu.
Mahasiswa Berprestasi.. Meski awalnya hanya aku tuliskan setelah mendengar cerita Mas Anuraga Jayanegara, dan terinspirasi dari majalah-majalah mahasiswa.Ternyata… tak aku sangka aku akan bisa mencapainya, bahkan hingga tingkat nasional dan menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang begitu bergengsi dan MTQ Mahasiswa Nasional… tak aku sangka aku bisa ke sana dengan cara-cara luar biasa dan tak terkira, padahal mulanya semua itu terinspirasi dari penuturan penuturan kakak tingkat atau teman-teman di kampus.
Setiap kali mengingat semua itu, sepenggal lirik Nasyid dari Justice Voice yang terinspirasi dari surat Ar Rahman terdengar begitu nyaring di kepalaku ”…Nikmat yang manakah lagi yang akan kau dustai, setelah begitu banyak nikmat yang Ia beri…
Dan kini ketika menatap dua lembar kertas usang yang hampir tercerai berai itu… delapanpuluhtiga. Ya… target nomor 83 bertuliskan “Aku ingin melanjutkan sekolah keluar negeri setelah tamat IPB!”
Tapi tahukah apa yang terjadi?…semuanya seolah terulang kembali… seberapapun luar biasanya rencana yang kita buat… rencana Allah jauh lebih luar biasa…
***
Burung besi kebanggaan bangsa itu akhirnya mendarat di Narita International Airport. Sambil menunggu pilot selesai memarkirkan Sang Garuda, negeri para Samurai dulu itu terlihat begitu dingin dari jendela pesawat yang basah oleh air hujan. Mungkin musim gugur telah hadir di bulan ini seperti yang aku baca di internet sebelumnya.
Dikejauhan perlahan tampak tulisan berwarna merah menyala. Yokoso Japan. Yang di kemudian hari aku ketahui artinya sebagai: “Selamat Datang di Jepang”. Kututup buku catatan dan dua lembar kertas usang bertuliskan 100 targetku dengan coretan-coretannya itu… air mata ini menetes dengan perihnya dan panasnya mata. “Nikmat yang manakah lagi yang akan kau dustasi?” Nang… hanya tarikan nafas panjang yang bisa aku lakukan…
Seolah suara merdu Celine Dion dalam video motivasi tentang para peserta paralympic, olimpiade bagi orang-orang yang cacat namun mampu mengukir sejarah itu, yang diputar Ustadz Aris 2 tahun lalu itu terdengar kembali… Realize the Power of The Dreams… ternyata Allah membukakan jalan bagiku ke Jepang… sebelum tamat dari IPB…
Dan dimulailah jejak-jejak ini… dibuat….
Pembuat Jejak.
 Yokoso Japan… Narita Airport, 2 Oktober 2007
 (Inspired from my Life Journal 2005-2007)
(Sumber: http://danangap7.multiply.com/journal/item/7)